Sabtu, 18 Mei 2013

Putri Selat

Sewaktu membaca tantangan IDFB mengenai kue berlapis, agak-agak segan mengikutinya karena belum pernah buat yang berlapis-lapis, seperti lapis legit ataupun kue lapis beras, sepertinya harus sedikit telaten ya melapis satu demi satu..

Tetapi ketika sedang sibuk merapikan file-file resep masakan dari majalah-majalah yang selama ini dibaca, ga sengaja terbaca aneka kue/wadai khas dari Banjar, ada wadai Putri Selat yang juga berlapis-lapis, cocok banget dengan tantangan kali ini.

Sempat juga browsing dari internet, Putri Selat ini juga kue khas dari Sumatera (sumber dari tabloid nova), loh kok bisa sama ya..itulah emang kelebihan dari Indonesia, aneka kuenya banyak kesamaan.

Kue ini terdiri dari 3 lapisan, yang mana lapisan pertama berwarna hijau yang bersumber dari air daun suji dan pandan, berhubung ga ada daun suji, saya pakai pasta pandan aja, terus lapisan kedua berwarna coklat yang bersumber dari gula merah dan yang ketiga lapisan putih dari tepung beras dan tapioka.

Dilihat dari resepnya sih agak ribet juga ya, tapi semangaaatt Liaaa..

Saya ambil resepnya dari majalah Kartini aja, karena sama aja dengan yang ada di tabloid Nova, saya coba buat setengah resep dulu, karena untuk satu resep kelihatannya lumayan banyak juga.

Ini dia resepnya:

Lapisan I :

150 gr tepung beras
50 gr tepung tapioka/sagu
175 gr gula pasir
75 ml air daun suji (saya hanya air dicampur dengan 1 sdm pasta pandan)
300 ml santan hangat dari 1/2 btr kelapa
450 ml santan panas dari 1/2 btr kelapa

Lapisan II :

150 gr tepung beras
50 gr tepung tapioka/sagu
225 gr gula merah, sisir
75 ml air daun suji (saya hanya air dicampur dengan 1 sdm pasta pandan)
375  ml santan hangat dari 1/2 btr kelapa
450 ml santan panas dari 1/2 btr kelapa



Lapisan III:

150 gr tepung beras
50 gr tepung tapioka/sagu
175 gr gula pasir
375 ml santan hangat dari 1/2 btr kelapa
450 ml santan panas dari 1/2 btr kelapa


Cara Membuatnya:

1. Lapisan I : aduk tepung beras, tapioka, gula dan air daun suji/pandan, tambahkan santan hangat, aduk rata. Tuangi santan panas, aduk rata lagi. Sisihkan.

2. Lapisan II: aduk santan panas dengan gula merah sisir, aduk sampai gula larut, kemudian saring dan sisihkan. Campur rata tepung beras, tapioka dan santan hangat, aduk rata kemudian masukkan larutan santan dan gula merah. Sisihkan.

3. Lapisan III: campur rata tepung beras, tapioka, gula pasir, tambahi santan hangat, aduk rata. Tuangi dengan santan panas, aduk kembali merata.

4. Siapkan 2 loyang loaf, kebetulan saya hanya buat 1/2 resep jadi hanya satu loyang loaf saja, olesi tipis minyak goreng.

5. Panaskan dandang, kemudian tuang lapisan I, kukus selama 10 menit.

6. Masukkan lapisan II, kukus kembali selama 10 menit.

7. Terakhir masukkan Lapisan III, kukus selama 30 menit. Angkat dan dinginkan kemudian potong-potong untuk penyajian.


Dan hasilnyaaa....



Mungkin potongan masih kurang rapi yahh, tapi soal rasa dijamin legit bangett.. khas kue yang bersantan pada umumnya..



Memang ada kejadian yang sedikit mendebarkan ketika menuang lapisan III, saat itu saya sedang bertelefon dengan si emak di Medan, saking asiknya menggosip, saya ada tuang aja ehhhh ternyata lapisan gula merah belum terlalu keras, alhasil lapisan II dan III agak tercampur. Sedikit kecewa, tapi tak apalah yang penting rasanya enak dan ikut berpartisipasi saja.




Sebandinglah ribetnya dengan hasil yang didapat, kue putri selat ini asli enak dan legittttt bangettttt














2 komentar:

  1. salam kenal mba, ma'af dilapisan yg ke 3 koq pakai daun suji juga? ma'af ya hehe :-)

    saya sempet gag merhatiin tp pas saya baca ulang sama seperti bahan lapisan yg 1,

    BalasHapus
  2. salam kenal juga mbak rina..sorry ya...udah diedit tuh..kmrn dicopypaste aja ngga diedit...tq utk koreksinya mbak...

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...